Kamis, 29 Agustus 2019

Jurnalis Sahabat Anak Ajak Masyarakat Menebar Aksi Melawan Pneumonia

Hai sobat sehat...
Apa kabar paginya? Nah pagi ini saya ingin berbagi oleh-oleh yang daging banget sama kamu semua, apaa yaaa?
Ceritanya kemarin Rabu 28 Agustus 2019, bertempat di Ruang Pertemuan Hotel Kampi, berlangsung acara diskusi media dengan tema Menebar Aksi Melawan Pneumonia.  Tak kurang dari 30 jurnalis dari berbagai media nasional dan beberapa blogger, utusan dari daerah- daerah dengan potensi pneumonia tertinggi, hadir untuk berdiskusi bersama para pakar kesehatan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, Dinas Kesehatan Provinsi, perwakilan UNICEF Jatim dan para aktivis Jurnalis Sahabat Anak.
dokumentasi pribadi
Tema yang diangkat memang menarik untuk didiskusikan terlebih lagi faktanya Indonesia merupakan negara dengan peringkat 10 besar negara dengan penderita pneumonia terbanyak.  Bahkan menurut Dr.dr. Leny Kartika, Sp.A seorang dokter spesialis anak Divisi Inveksi Tropik RS Dr. Soetomo Surabaya , 2 dari 3 balita meninggal karena pneumonia setiap harinya.  Wow...jumlah yang sangat banyak yaa sobat sehat.
angka kejadian pneumonia Jawa Timur

Mengetahui Lebih Dekat Tentang Pneumonia

Oh iya, sobat.. 
Pada kesempatan diskusi media kali ini hadir pula dr. Kohar Hari Santoso ApAn.KIC.KAP (Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur), Dr.dr.Dominicus Husada,Sp.A.K, (Ikatan Dokter Anak Indonesia), Dr. dr. Muhammad Attoilah Isfandiari, M.Kes Pakar Epidomologi FKM Universitas Airlangga Surabaya, perwakilan dari PT. Pfizer Bapak Bambang Chriswanto, dan perwakilan UNICEF Pulau Jawa Bapak Arie Rukmantara. Mereka semua bertugas untuk menyampaikan materi terkait  hal-hal yang perlu diketahui masyarakat terkait pneumonia.  Apakah itu?


dr.Kohar Hari Santoso  memberikan Penjelasan tentang Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Pneumonia

Hmm.. karna aku sobat kamu yang paling baik dan tidak pelit, aku akan bagikan semua materi yang didapat kemarin.  Jangan lupa kamu share yaaa.. biar lebih banyak masyarakat yang tau dan mau melakukan upaya-upaya pencegahan pneumonia.  Sebab menurut bocoran dari dr. Dominicus biaya pengobatan Pneumonia tanpa penyakit penyerta berkisar di nilai Rp. 1.101968,- s/d Rp. 31.695.568,-.
Wiih banyak ya? Bayangkan kalau ada penyakit penyerta seperti Jantung Bocor, berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan?
Biaya Perawatan Pasien Pneumonia (data Unicef)

Sejarah Munculnya Pneumonia

Istilah Pneumonia muncul pada abad ke 4 SM dan berasal dari kata Pneumon yang artinya paru-paru (Alveoli). Pneumonia dalam bahasa latin memiliki arti "Radang Paru", sebab dari hasil otopsi ternyata pasien yang meninggal tersebut paru-parunya mengapung di atas cairan.  Istilah ini pertama kali dipopulerkan oleh dr. Hippocrates atau Bapak Kedokteran.  Hippocrates berhasil menemukan gejala -gejala pneumonia.
Sejarah Pneumonia

https://www.istanabundavian.com/2019/08/jurnalis-sahabat-anak-Menebar-Aksi-Lawan-Pneumonia.html
Apakah Pneumonia? 

Seiring berkembangnya dunia kedokteran, Moses bin Maimon berhasil memberikan deskripsi yang lebih jelas dan akurat tentang gejala penyakit ini, di antaranya adanya demam akut, rasa nyeri, nafas yang cepat dan pendek, denyut nadi yang bergerigi serta batuk terus menerus.  Apa penyebabnya belum diketahui saat itu.
Pada tahun 1875 akhirnya Edwin Klebs berhasil menemukan bakteri yang menjadi penyebab terjadinya infeksi pneumonia.  Penelitianpun dilakukan untuk menemukan obat maupun vaksin yang dapat mencegahnya. Hingga ditemukanlah vaksin streptococcus Pneumonia pada orang dewasa di tahun 1977

Siapa Korban Pneumonia Terbesar?

Pneumonia merupakan infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).  Penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian pada bayi dan balita.  Meskipun demikian, penyakit ini juga bisa menyerang segala usia termasuk remaja dan orangtua. Menurut data dari UNICEF, sekitar 21.000 balita di Indonesia pada tahun 2012 meninggal karena pneumonia.  Nah Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu  provinsi dengan tingkat pneumonia balita paling tinggi.  Korban terbesar pneumonia jika diurutkan dari yang terbesar adalah Bayi, Anak-anak, lalu orangtua.

Anak Merupakan Pasien Pneumonia Terbanyak

Nah sobat sehat, apakah domisilimu termasuk salah satu lokasi dengan ancaman pneumonia cukup tinggi? Jika iya artinya Sobat sehat punya kewajiban moral untuk mensosialisasikan ancaman penumonia pada masyarakat sekitar dengan menshare artikel ini lewat akun media sosial sobat sehat.
"Di Jawa Timur pneumonia masuk dalam urutan 10 penyakit terbanyak di rumah sakit dan puskesmas Sentinel sejak tahun 2008.  Bahkan pada tahun 2010 angka kejadiannya mencapai 76.745 kasus.  Artinya ini menjadi masalah kesehatan yang cukup besar"
Inilah sebabnya mengapa JADE Sanus Indonesia yang menaungi Jurnalis Sahabat Anak merasa kita perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman pneumonia .  Lewat dukungan Ikatan Dokter Anak Indonesia, UNICEF dan Pfizer diselenggarakan diskusi ini sebagai salah satu jembatan untuk menyampaikan edukasi kepada masyarakat terkait bahaya penumonia.

Tidak mau dong buah hati tersayang menjadi korban keganasan pneumonia? Pasti sebagai orangtua hati akan tersayat dan tercabik perih jika melihat buah hati kita sakit.  Seperti yang pernah dialami oleh si Ganteng Favian saat usia 2 tahun.  Waktu itu tubuhnya sangat kurus seperti anak somalia.  Makannya dan susunya terpenuhi sangat baik sebab kami selalu memberikan asupan gizi terbaik untuknya.  Namun karena kondisi imunnya yang tidak bagus (Favian tidak pernah mendapatkan imunisasi waktu itu akibat tubuhnya yang bereaksi negatif terhadap vaksin) akhirnya jika terinfeksi virus  flu maka virus akan berkembang lebih ganas menyerangnya karna tidak ada benteng pertahanan yang cukup kuat.  Selang 3 hari pasca infeksi kaki tangannya tiba tiba dingin seperti es, nafas cepat, demam tinggi 43 derajat celcius, mata berair dan lama kelamaan hilang kesadaran akibat gagal nafas.  Saat itu jantung Favian berhenti berdetak.
Sebagai seorang ibu hati saya menjerit saat dokter meminta kami membawa favian kecil pulang karena segala upaya penyelamatan telah dilakukan namun jantungnya tak jua berdetak. saya raih tubuh mungilnya dengan penuh ratapan seolah tak percaya jika favianku tiada.  saya ciumi bertubi -tubi wajah mungilnya hingga seluruh airmata membanjiri kelopak matanya yang tertutup.  saya marah saat itu sobat sehat.  Marah pada tenaga medis yang menyerah, marah pada takdir yang merampas anak saya.  Saya bisikkan kalimat penuh cinta. Saya peluk tubuhnya erat, saya guncang-guncang agar dia bangun  dan menatapku. Matanya dan mataku tak ada lagi jarak. Rasanya saat itu saya inginpergi bersamanya meninggalkan  dunia yang Saya rasa tidak adil kepada.

Tiba-tiba kelopak matanya bergerak dan membuka.  Tangan mungilnya mengusap airmata saya. Lewat bahasa isyarat dia mengatakan " Jangan menangis Bunda..Adek tidak apa-apa..adek kuat, adek sehat, adek akan berjuang..adek hanya ingin tidur sejenak." 
Seketika saya pun menciumnya bertubi. saya berteriak memanggil para medis di ruang itu.."Anakku hiduuppp.. dokterrrr tolong anakku!!' Mereka berlarian mendekat dengan berbagai alat dan selang yang kemudian dipasang di tubuh Favian.  Begitulah Pneumonia hampir merenggut nyawanya. Sejak itu saya membunyikan panji panji peperangan pada pneumonia.  Saya bergerak melakukan edukasi kepada masyarakat agar aware terhadap gejala pneumonia meskipun tak semua masyarakat mau mendengar saya saat itu.


Bagaimana Gejala dan Tanda-tanda Pneumonia?


Dr.dr. Dominicus Menjelaskan Gejala-gejala Pneumonia
Dokter Dominicus kemarin menjelaskan, bahwa pneumonia dapat dikenali dengan melakukan pengamatan terhadap gejala -gejala yang ditimbulkan pneumonia pada anak dan balita.  Apa saja gejalanya?
  • Pneumonia biasanya diawali dengan naiknya suhu tubuh
  • Batuk pilek
  • Sesak nafas
  • Nafas cepat
  • Pernafasan cuping hidung
  • Adanya retraksi otot dada
  • Biru pada sekujur tubuh
  • Semakin lama semakin lemas dan akhirnya gagal nafas

 Faktor Penyebab Pneumonia

Sobat sehat, kalian tau apa penyebab pneumonia? Menurut  pemaparan para dokter kemarin, pneumonia itu dipengaruhi oleh faktor Agent dan host.  Apa saja yang menjadi agennya?Nah agentnya adalah serangan virus dan populasi.  Sedangkan yang menjadi hostnya adalah:
  • Kondisi gizi buruk yang menimpa anak
  • kebersihan lingkungan
  • Kondisi kesehatan penderita

Faktor Resiko Pneumonia

  • Usia Anak
  • kontak penderita
  • riwayat pemberian ASI
  • status Gizi
  • Terpapar asap rokok
  • Status sosial ekonomi
  • Inisiasi tepat waktu pemberian makanan pelengkap
  • imunisasi lengkap
  • polusi udara dan ruangan
Sobat sehat, ternyata pemberian ASI menjadi faktor penting untuk mencegah anak dari pneumonia.  Favian memang tidak mendapat asupan ASI yang cukup karna selama di RS diberi susu botol, akhirnya dia tidak mau minum asi hingga besar.  Jadi kata bu dokter Leny ..tidak ada alasan buat ibu untuk tidak memberikan ASI buat anaknya dengan alasan bekerja.  Tetap susui walau air susunya belum banyak. Anak yang tidak mendapat asupan ASI umumnya daya tahan tubuhnya kurang bagus
Pada pasien dengan gizi buruk, bakteri akan sangat mudah menginfeksi tubuhnya.  Begitu pula jika kita tidak menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh serta lingkungan.  Jadi agar tubuh tidak terkena pneumonia, penting banget untuk menjaga kesehatan dengan memberikan asupan gizi yang dibutuhkan tubuh serta memenuhi salah satu hak anak untuk mendapatkan barrier kesehatan lewat imunisasi yang wajib .
Pemberian imunisasi /vaksinasi lengkap pada bayi dan balita sebagian besar mampu mencegah infeksi pneumonia.  Kamu tau sobat sehat, vaksin apa yang wajib diberikan pada anak? 
 9 vaksin Wajib Yang diterima lewat layanan pemerintah adalah:
  • Hepatitis B
  • TBC
  • Polio
  • Difteri
  • Pertusis
  • Tetanus
  • Haemophillus Influenza tipe B
  • Campak 
  • Rubela
Berdasarkan wawancara dengan dr. Kohar kemarin, beliau menyampaikan bahwa pemberian gizi yang baik pada anak mutlak dilakukan demi menunaikan hak sehatnya.  Jika gizinya terpenuhi secara baik, maka tubuhnya tidak mudah terinfeksi penyakit.  Nah sobat sehat, yuk mulai sekarang kita galakkan hidup sehat lewat pemenuhan gizi seimbang

Jadi Bagaimana Cara Terhindar Pneumonia

Kita sudah membaca sejarah pneumonia, gejal dan penyebabnya, pasti kita tidak mau anak-anak terkena penyakit inikan?  Oleh karena itu ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mencegah terjadinya infeksi penumonia, di antaranya:
  1. Penuhi asupan gizi baik
  2. Lengkapi imunisasi dasar yang dibutuhkan anak
  3. Jauhkan anak dari lingkungan yang tidak sehat, seperti persawahan yang habis disemprot pestisida, pabrik, asap kendaraan bermotor, asap bakaran sampah, kabut asap dan polusi lainnya dari zat zat yang berbau tajam dan menyengat
  4. Jaga kebersihan tubuh dan lingkungan
  5. Jaga kesehatan dan kebersihan makanan dan alat makan
  6. Atur sirkulasi udara di kamar dan rumah agar lancar
  7. jangan terlalu sering di ruang ber AC
  8. Perhatikan kondisi kamar dan ruangan, bagaimana tingkat kelembabannya
  9. Hindari sumber alergen
  10. Hindari penderita influenza, batuk, TBC dan campak dari bayi dan balita
  11. Gunakan masker saat anda sakit agar virus anda tidak menular ke buah hati

Tata Laksana Pengobatan Pneumonia

Gimana kalau ternyata anak kita menunjukkan gejala pneumonia? 
Perlu diketahui tidak semua penyebab pneumonia ada obat definitifnya, misalnya virus yang tidak bisa dibunuh dengan obat.  Lalu bagaimana penanganannya?
Hal yang harus kita lakukan saat mendapati gejala pneumonia pada anak adalah:
  • Bawa anak anda ke Rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan dokter
  • Beri dia oksigen jika diperlukan
  • Biasanya dokter akan memberikan antibiotik bila disebabkan oleh bakteri
  • Lakukan pengobatan suportif seperti istirahat yang cukup, makan yang bergizi dll.
  • Jika terjadi sesak segera pasang alat bantu nafas
  • Terapi bisa dilakukan untuk mengurangi jumlah lendir yang melekat pada dinding paru paru
Sobat sehat..semua materi sudah saya sampaikan dan saya harap materi ini cukup informatif untuk bisa dibagikan kepada masyarakat dan keluarga tercinta agar masing - masing mampu melindungi buah hati dari serangan pneumonia.

Salam sehat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

'; (function() { var dsq = document.createElement('script'); dsq.type = 'text/javascript'; dsq.async = true; dsq.src = '//' + disqus_shortname + '.disqus.com/embed.js'; (document.getElementsByTagName('head')[0] || document.getElementsByTagName('body')[0]).appendChild(dsq); })();

ASUS OLED WRITING Competition

atau

Intellifluence

Intellifluence Trusted Blogger

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan

Part of BloggerHub

Total Absen


Pengikut