OB atau office boy adalah sebuah profesi yang tidak boleh dipandang sebelah mata. Keberadaan mereka membuat fasilitas umum menjadi bersih dan terawat. Tanpa mereka sulit sekali menciptakan lingkungan umum yang nyaman dan bersih. Yah.. semua karena masyarakat kita tidak sepenuhnya sadar kebersihan.
Saat ini jasa OB dikelola oleh sebuah perusahaan outsourcing yang bekerjasama dengan para pengelola mall, hotel dan kantor. Tugasnya seputar menjaga kebersihan lingkungan mulai dari ruangan hingga kamar mandi, walau tak jarang mereka diberi tugas membuatkan minuman. Sering sekali saya menjumpai dan berinteraksi dengan mereka. Ada yang memiliki loyalitas tinggi pada pekerjaannya ada pula yang hanya sebatas tugas karena kebutuhan materi. Walau demikian saya selalu mengajarkan pada anak untuk menghargai kerja mereka, salah satunya adalah dengan membuang sampah pada tempatnya.
Saat berinteraksi dengan mereka ada saja hal menarik yang saya dapatkan. Ada yang mengerjakan tugasnya dengan hati senang, ada pula yang sebatas kewajiban saja. Tipe yang terakhir ini banyak sekali terjadi, dan biasanya mereka mudah sekali marah dan ngedumel saat pengunjung membuat kotor atau basah lantai toilet.
Namun OB yang satu ini sungguh membuat saya takjub dan benar-benar salut. Menurut saya karyawan seperti dia layak untuk mendapatkan penghargaan atas dedikasi dan loyalitasnya. Dia adalah seorang wanita bernama Indah yang bertugas di Lippo Plaza Sidoarjo Jawa Timur. Seindah namanya, hatinya pun tak kalah cantik dengan wajah ddan namanya. Dia menjalankan tugasnya dengan penuh tanggungjawab dan hati yang senang. Mengapa saya katakan demikian? Ceritanya begini...
Siang itu saya berjalan-jalan di Lippo Plaza Sidoarjo bersama dua buah hati saya. Tiba-tiba si sulung minta ijin untuk buang air kecil, namun tak disangkanya sesaat waktu dia menginjakkan kaki di toilet tiba-tiba dia BAK mancur begitu saja dan mengotori sebagian besar lantai toilet dan celananya. Yah sebagai seorang anak tentu ada rasa takut dan malu. Takut dimarahin oleh OB yang bertugas dan malu dilihat orang. Sulungku pun hanya bisa berlari mencariku dalam keadaan memakai celana penuh kotoran. Saat itu aku tak habis pikir kenapa dia bisa diare, tapi aku langsung menyuruhnya untuk kembali ke toilet dan membersihkan diri, sementara aku pergi untuk membeli celana dalam.
Rupanya si sulung takut sekali kena marah petugas.. dia pun keluar sambil menangis mencariku, tapi aku mencoba memintanya kembali dan memberi pengertian padanya. Diapun kembali ke toilet ditemani sang adik. Sampai di sana, menurut penuturannya mba OB yang cantik ini memintanya untuk ke ruang janitor dan membersihkan diri disana dan sang adik diminta untuk memberitahu saya. OB itu membersihkan semua kotoran di lantai dengan senang, dia mencoba menenangkan sulungku yang terlihat takut. Saat aku datang, aku meminta maaf padanya dan dia hanya tersenyum sambil berkata,"tak apa bu...namanya juga anak-anak" sungguh kaget mendengar responnya. Terlebih saat si sulung membuat ruangan janitor menjadi banjir karena kotoran dan air cucian celana, saya berusaha untuk membersihkan ruang itu, namun dilarang oleh mba OB yang cantik dengan alasan itu adalah tugas dia. Saat seorang OB temannya datang mendekat untuk mencari tahu, dia menyuruh temannya itu pergi dan bilang tak ada pekerjaan untuknya disitu, mungkin dia tidak ingin anakku malu dan takut, atau tak ingin temannya marah karena ulah anakku. Kemudian dia membersihkan lantai yang penuh kotoran itu tanpa sedikitpun rasa jijik.
Mungkin bagi kita adalah hal yang wajar dia bersikap seperti itu karena memang tugasnya di toilet, tapi menurut saya yang sering berinteraksi dengan OB sikapnya ini luar biasa. Sebagai customer saya sangat puas dengan pelayanannya. Terlebih lagi saat saya tahu bahwa wanita cantik ini mencari nafkah demi buah hatinya. Bagi saya dia adalah sosok OB teladan yang layak mendapat penghargaan. Semoga Allah memudahkan setiap langkahnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
';
(function() {
var dsq = document.createElement('script'); dsq.type = 'text/javascript'; dsq.async = true;
dsq.src = '//' + disqus_shortname + '.disqus.com/embed.js';
(document.getElementsByTagName('head')[0] || document.getElementsByTagName('body')[0]).appendChild(dsq);
})();
Tidak ada komentar:
Posting Komentar